Dalam penulisan naskah ini diambil suatu ruang lingkup keadaan suku Dayak Benuaq, khususnya yang berhubungan dengan upacara adat kematian. Hal ini dikarenakan dalam upacara adat kematian tersebutmengandung beraneka ragam budaya mulai dari segi seni arsitektur, seni tari, seni suara, seni lukis, agama dan lain sebagainya yang terpadu menjadi satu kesatuan yang terungkap dalam upacara tersebut. Dengan adanya penetrasi kebudayaan asing yang mempengaruhi kebudayaan mereka (suku Dayak Benuaq) maka tulisan ini bertujuan untuk merekam agar kebudayaan tersebut tidak hanyut oleh erosi kebudayaan baru, sehingga dapat dijadikan warisan budaya bagi generasi berikutnya. Tujuan penulisan naskah ini adalah untuk mengungkapkan hasil-hasil budaya yang terkandung dalam “Lungun” itu sendiri. Lungun merupakan suatu sarana yang tidak pernah ketinggalan dalam upacara adat kematian suku Dayak Benuaq, serta merupakan salah satu benda koleksi yang ada di Museum.